Rabu, 13 Oktober 2021

Microsoft Partner Indonesia

 Microsoft Partner Indonesia

Microsoft Partner IndonesiaSama dengan Apple yang larang pemiliknya membenahi gadgetnya sendiri, Microsoft sebetulnya tidak ingin beri elemen Xbox untuk mereka yang tidak punyai lisensi sah dari perusahaan pemilik Windows itu. Walau dalam prakteknya hal itu terhitung legal.

Kami saat ini sudah sah datang di basis Tiktok! Follow account Tiktok kami di @gamebrott.com untuk menemui beragam info dan beberapa konten video menarik kami yang lain.

Berita baiknya? Sesaat lagi, beberapa pemilik Xbox akan punyai hak untuk dapat membenahi mesinnya sendiri.

Microsoft Partner Indonesia

Berdasar laporan Grist, Microsoft kini sedang raih kesepakatan dengan As You Sow, sebuah investor non-profit yang beri sebuah kesepakatan supaya Microsoft pelajari keuntungan sosial dan lingkungan bila produk / alat bikinan mereka jadi lebih gampang diperbarui.

Microsoft sepakat untuk karyakan konselor mandiri untuk dalami keuntungan untuk beri customer akses ke part dan pembaruan produk / alat bikinan mereka. Ini terhitung apa ini akan kurangi emisi karbon dan sampah yang mereka buang.

Belumlah jelas kapan Microsoft akan putuskannya, tetapi mereka tidak akan menerbitkan riset ini karena ada rahasia dagang didalamnya. Mereka janji akan memberi ringkasan hasil risetnya awal bulan Mei 2022.

Microsoft sendiri menerangkan jika hasil riset ini betul-betul beri keuntungan, mereka tidak enggan menghasilkan part baru dan dokumentasi di luar mitra mereka tahun akhir 2022 kedepan.


Tidak itu saja, Microsoft akan kirimkan tenaga pakar mereka untuk menolong beberapa service lokal di luar rekannya.

Bila ini terjadi, karena itu pemilik Xbox dapat membenahi mesinnya sendiri dengan spare-part yang dibuat Microsoft. Terutama bagi console usang yang tidak dibuat kembali. Sementara bila mereka tidak dapat, karena itu mereka dapat minta service lokal untuk mengatasinya.

Walau sebetulnya berita ini kelihatan positif, tetapi menurut perwakilan US Public Research Interest Grup, Nathan Proctor menerangkan jika Microsoft masih jadi anggota barisan anti ‘hak-untuk-memperbaiki'.

Baca selanjutnya mengenai Microsoft Partner Indonesia